Hari kamis minggu lalu saat aku mau berangkat ke kampus untuk kuliah, Bapa-ku nelepon kalo sore nanti akan berangkat ke Surabaya. Beliau cuman mau tanya apa aku mau pulang ke rumah dulu dan berangkat bareng ke sana dari rumah atau aku nunggu di terminal dan berangkatnya dari terminal. Aku jawab kalo aku ikutnya lewat terminal aja.
Setelah ashar, Bapa memberitahukan kalo beliau dan anggota keluarga lainnya udah berangkat dan berada di Karangpucung. Aku udah memperhitungkan kapan aku harus sudah berada di terminal. Setelah shalat maghrib, aku mendapati kalo Bapa dari tadi sudah miscall sebanyak tiga kali, aku pikir beliau mau memberitahukan kalo udah mau nyampe ke terminal. Aku sante aja karena perkiraanku mereka akan sampe di terminal Purwokerto setelah shalat isya. Aku pun tetap beraktifitas sampe shalat isya sambil tetap menanti telepon masuk.
Setelah shalat isya aku mencoba menghubungi Bapa-ku lagi tapi tidak tersambung-sambung, aku pun mulai cemas. Beberapa saat kemudian ada telepon masuk dari adikku yang sama2 berangkat ke Surabaya bersama Bapa. Di telepon terdengar suara Bapa-ku, ternyata mereka sudah berangkat dari terminal Purwokerto sejak dari tadi dan sekarang sampai di Banyumas.
Aku agak kesal karena aku ditinggalkan dan tidak bisa menyusul karena gak punya ongkos. Aku pun memutuskan tetap berangkat dengan meminta bantuan temanku untuk mengantarkanku dan tentu saja sambil meminjam uangnya buat ongkos.
Sesampainya di terminal aku tanya2 dan mendapati kalo jurusan surabaya berikutnya akan berangkat jam 9-an. Aku melirik jam dan ternyata sekarang baru jam 7.00. Aku memutuskan untuk menunggu.
Setelah bisnya berangkat aku pun berangkat juga dengan susah payah menuju surabaya.
Sesampainya di Terminal aku udah dinantikan oleh anggota keluarga lainnya yang kemarin meninggalkanku. Kami pun menuju rumah Om Toat dimana kami nantinya akan menginap. Sesampainya di rumah Om Toat, kami melepaskan lelah dengan bertidur-tiduran. Aku mencoba menghubungi kakakku untuk memberitahukan kalo kami udah nyampe.
Hari berikutnya, sabtu, 12 Juli 08, Kami bersiap-siap menuju ke kampus dimana kakakku akan diwisuda. Sesampainya di kampus acara udah dimulai, hanya Bapa dan Ibuku yang membawa undangan yang masuk sedangkan kami menunggu di luar. Sambil menunggu kami berinisiatip untuk berfoto-foto dulu.
Kami menunggu lama sekali sebelum akhirnya acara wisuda berakhir. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan untuk menuju ke masjid ampel surabaya untuk shalat dhuhur. Dari masjid ampel kami melanjutkannya menuju ke museum kapal selam pasopati. Setelah makan fried chicken kami pulang untuk istirahat.
Kami pulang dari Surabaya pada hari ahad sekitar jam setengah empatan dari terminal surabaya.
Setelah ashar, Bapa memberitahukan kalo beliau dan anggota keluarga lainnya udah berangkat dan berada di Karangpucung. Aku udah memperhitungkan kapan aku harus sudah berada di terminal. Setelah shalat maghrib, aku mendapati kalo Bapa dari tadi sudah miscall sebanyak tiga kali, aku pikir beliau mau memberitahukan kalo udah mau nyampe ke terminal. Aku sante aja karena perkiraanku mereka akan sampe di terminal Purwokerto setelah shalat isya. Aku pun tetap beraktifitas sampe shalat isya sambil tetap menanti telepon masuk.
Setelah shalat isya aku mencoba menghubungi Bapa-ku lagi tapi tidak tersambung-sambung, aku pun mulai cemas. Beberapa saat kemudian ada telepon masuk dari adikku yang sama2 berangkat ke Surabaya bersama Bapa. Di telepon terdengar suara Bapa-ku, ternyata mereka sudah berangkat dari terminal Purwokerto sejak dari tadi dan sekarang sampai di Banyumas.
Aku agak kesal karena aku ditinggalkan dan tidak bisa menyusul karena gak punya ongkos. Aku pun memutuskan tetap berangkat dengan meminta bantuan temanku untuk mengantarkanku dan tentu saja sambil meminjam uangnya buat ongkos.
Sesampainya di terminal aku tanya2 dan mendapati kalo jurusan surabaya berikutnya akan berangkat jam 9-an. Aku melirik jam dan ternyata sekarang baru jam 7.00. Aku memutuskan untuk menunggu.
Setelah bisnya berangkat aku pun berangkat juga dengan susah payah menuju surabaya.
Sesampainya di Terminal aku udah dinantikan oleh anggota keluarga lainnya yang kemarin meninggalkanku. Kami pun menuju rumah Om Toat dimana kami nantinya akan menginap. Sesampainya di rumah Om Toat, kami melepaskan lelah dengan bertidur-tiduran. Aku mencoba menghubungi kakakku untuk memberitahukan kalo kami udah nyampe.
Hari berikutnya, sabtu, 12 Juli 08, Kami bersiap-siap menuju ke kampus dimana kakakku akan diwisuda. Sesampainya di kampus acara udah dimulai, hanya Bapa dan Ibuku yang membawa undangan yang masuk sedangkan kami menunggu di luar. Sambil menunggu kami berinisiatip untuk berfoto-foto dulu.
Kami menunggu lama sekali sebelum akhirnya acara wisuda berakhir. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan untuk menuju ke masjid ampel surabaya untuk shalat dhuhur. Dari masjid ampel kami melanjutkannya menuju ke museum kapal selam pasopati. Setelah makan fried chicken kami pulang untuk istirahat.
Kami pulang dari Surabaya pada hari ahad sekitar jam setengah empatan dari terminal surabaya.
Comments