Ganti Rem Sepeda

Hari ini, setelah aku pulang kuliah Akuntansi KUKM, aku langsung menuju ke kosan untuk tidur. Sesampainya di kosan hanya ada Mas Farly ama temennya yang sedang negrjain soal. Aku kemudian berinisiatif untuk ngebenerin rem sepedaku yang udah lama blong. Aku pake tang yang ada di kosan untuk memperbaikinya.
Aku utak atik tuh sepeda, tapi remnya gak jadi juga, tetep blong. Aku kemudian memutuskan untuk membawa sepedaku ke bengkel. Sesampainya di bengkel, aku nunggu bentar sebelum sepedaku mulai di service. Awalnya aku hanya mau membetulkan rem depan sepedaku yang sudah lama gak berfungsi. Namun karena aku ingin bersepeda dengan aman, aku memutuskan untuk mengganti semua rem sepedaku dengan yang baru.
Hari mulai siang, tapi rem sepedaku belum betul juga, Tukang bengkelnya menyuruhku untuk pulang dulu karena hari ini ada Jum’atan. Aku pulang ke kosanku jalan kaki.
Setelah Jum’atan, aku tiduran sebentar sebelum akhirnya ke bengkel untuk ngambil sepedaku. Aku kebengkel jam satu kurang sepuluh menit. Sesampainya di bengkel aku langsung tanyain tuh sepeda, "tinggal rem belakangnya" kata tukang bengkel. Setelah semuanya selesai aku coba sebentar dan ternyata remnya jadi pakem. Setelah membayar ongkosnya aku langsung menuju ke "tempat kerja".
Ini udah kesekian kalinya aku ke bengkel untuk memperbaiki sepedaku dengan masalah yang berbeda-beda. "Itulah nasib punya sepeda bekas" kata tukang bengkel suatu kali.

Khoerul MW

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments: